Mengunjungi Lirik Saya di Masa SMA
I love to know the story behind song lyrics. Banyak hal
menarik yang bisa didapat dari lirik lagu. Biasanya lirik tersebut berasal dari
apa yang dirasa sang penulis saat menulisnya.
Di genre favorit saya, alias rap, mayoritas liriknya berasal
dari pengalaman sang rapper. I’m a rapper too. Di SMA dulu saya sering
menulis pengalaman sehari-hari dalam lirik rap dan beberapa saya rekam ke
dalam lagu. Kemarin saya denger lagi lagu-lagu kreasi saya di SMA
dulu. Beberapa lirik punya cerita di baliknya. It’s been a long time since get
a bit personal in this blog, but no problem, here I share you some stories
behind my high school lyrics.
My favorite line ever. Band saya, One O One, terbentuk di
2005 dan semua anggotanya berasal dari kelas 10-1 (dari sini diambil nama One O
One). Semua dimulai saat Festival Ikan Teri dimana semua kelas harus
menampilkan performance. Kelas 10-1 saat itu menampilkan rap performance. Kita
unjuk gigi dengan rap battle dan beberapa lagu, salah satunya Satu Satu yang
menjadi anthem kelas. Judul ‘Satu Satu’ berasal dari nama kelas 10-1 yang juga
dapat disebut kelas 1-1.
“Datang ke Rasdan membahas lagu Narsis, untuk tampil di Tube
yang memang untuk gratis.” – Panas Sedingin Salju by Aldi (2006)
Di awal terbentuknya One O One, kita bermarkas di rumah
anggota One O One, DC One B, yang berlokasi di Rasdan. Disana kita biasa
rekaman dengan sebatas laptop – no mixer, no mics, no midi controller. Just
laptop. Setelah Festival Ikan Teri, event berikutnya adalah Tube alias tujuh
belasan. Kita tampil untuk senang senang tanpa bayaran. Di Tube ini kita
perform beberapa lagu, diantaranya Satu Satu, Narsis, dan lagu ejekan untuk
Dizool. Siapa Dizool? Saya bahas setelah ini.
“Lo boleh tantang gw dengan setelan YK Shoes, tapi gw abisin
lo kaya abisin kue sus.” – Gerakan Anti Dizool by Aldi (2005)
Beberapa bulan setelah One O One terbentuk, salahsatu
anggotanya, Dizool, keluar dari tim karena suatu alasan. Dizool mulai bergaul
dengan komunitas hiphop di YK Shoes (toko outfit hiphop). Semenjak itu One O
One dan Dizool mulai saling men-diss satu sama lain. The beef just got real.
Banyak lagu One O One yang memiliki lirik diss ke Dizool – tapi ada satu lagu
yang memang didedikasikan khusus untuk itu, bertajuk ‘Gerakan Anti Dizool’.
Lagu ini juga dibawakan oleh One O One di acara Tube.
“Teriak serentak, lantunkan Dizool banci. Ngga akan pernah
maju, hiphopmu hiphop banci.” – Gerakan Anti Dizool by Aldi (2005)
Dizool sempat membuat satu lagu bersama Badhiew dan Keep,
temannya di YK Shoes, dengan judul ‘Teriak’. Lagu ini dia pamerkan ke One O
One, yang saat itu belum pernah merekam lagu. Reff dalam lagu tersebut
berbunyi, ‘Teriak, serentak, melantunkan nada. Akan selalu maju, hiphopku,
hiphopmu’. So dalam lagu ‘Gerakan Anti Dizool’ saya buat plesetannya menjadi
‘Teriak, serentak, lantunkan Dizool banci. Ngga akan pernah maju, hiphopmu,
hiphop banci’. Best friend, bitter
enemy.
“Ini bukan tahap interogasi, hanya mencoba untuk mendekati.
Gw bukan, gw bukan polisi.” – Gw Bukan Polisi by Aldi (2006)
Nothing sweeter than my high school crush. Dulu lagu ‘Gw Bukan
Polisi’ ini didedikasikan untuk gebetan saya di kelas 2 SMA. Gebetan yang satu
ini bilang saya terlalu agresif. Saat ngobrol dengan saya, dia bilang serasa
diinterogasi. Ah mungkin saya terlalu banyak bertanya hal ngga penting. Itulah
kenapa di lagu ini saya bilang, saya ngga bermaksud menginterogasi layaknya polisi, hanya mencoba mendekati. Sayangnya waktu itu file sharing seperti Soundcloud
atau MySpace belum hip – jadi mungkin dia ngga tahu saya nulis lagu ini.
“Merasa jatuh dan tanganku terus menggenggam. Suatu saat ku
akan lebih baik dari 46.” – Boneka Beruang by Aldi (2006)
Sedikit melankolis, dulu lagu ini saya tulis saat patah
hati. It’s sad that I brought a teddy bear to her house just to saw her with
someone else. Ditambah saat itu hujan deras. Tangan saya terus menggenggam,
mengendalikan motor dalam guyuran hujan. Apa maksudnya ‘46’? Plat nomor that
someone else. Saya nulis banyak lagu tentang wanita ini (mungkin lebih dari
lima lagu) dan cerita terus berlanjut sampai awal kuliah. Well, let’s
quit being melancholic - it's over and now I’m much improved.
“Ku tak apa-apa, aku hanya penat, lihat cowo celananya
ketat, pamerin pantat.” – Cokelat by One O One (2006)
Cokelat, alias Cowok Celana Ketat, lagu jagoan One O One
yang selalu kita bawa perform. Kita selalu perform lagu ini karena chorusnya yang interaktif. Beberapa orang mengira lagu ini ditujukan untuk
anak-anak emo yang identik dengan skinny jeans. Ngga juga
sebenernya. Lagu ini berasal dari teman satu sekolah yang minta
dibuatkan lagu tentang dirinya. Datanglah ide ini – ngejek gayanya yang
bercelana ketat. It’s not a real diss like what we did to Dizool, yang satu
ini sebatas for fun. Sure it's fun ;)
Masih banyak lirik saya lainnya dengan cerita di baliknya,
terutama di SMA. Sepertinya akan seru kalau ke depannya saya mulai
kembali rajin menulis lirik dari pengalaman sehari-hari. Let’s see.
Komentar
Posting Komentar