Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Memanusiakan Musik Digital dengan 3K

Gambar
Saya mulai kenal musik digital saat duduk di bangku SMA, sekitar 10 tahun lalu. Seru rasanya bisa menghasilkan instrumen mp3 di depan komputer, tanpa harus rekaman di studio menggunakan drum, gitar, bas, dan instrumen asli lainnya. Sampai sekarang pun saya masih senang berkutat di depan laptop bermain musik digital. Tahun ini saya banyak membuat cover song, untuk beberapa lagu, instrumennya saya produksi sendiri secara digital. Masalahnya, untuk lagu pop, selalu ada hal mengganjal dari musik digital yang saya produce: terdengar seperti dimainkan oleh robot. Coba dengar contoh intro lagu HiVi ‘Siapkah Kau Jatuh Cinta Lagi’ di bawah ini . Well, buat saya terdengar seperti robot yang bermain gitar. It needs to be more human . Sampai akhirnya saya berselancar di internet dan mempelajari metode humanizing. Ini hasilnya : Terdengar lebih ‘manusia’, kan? Yang mengejutkan, meskipun banyak hal yang mempengaruhi, ternyata basic cara memanusiakan musik digital ini sangat

A Day as a Fisherman with Local Alike

Gambar
Setelah beberapa minggu sibuk berkutat dengan rekrutmen MT 2016 , akhirnya saya bisa ambil napas sejenak dengan berlibur ke Bangkok. Sebenarnya ngga sepenuhnya liburan tapi ‘learning trip’ yang dibiayai kantor. Yes, dibiayai kantor sebagai hadiah juara DYSE 2015. Di perjalanan ke negeri gajah ini saya mengawasi adek-adek Dreamdelion, tim juara DYSE 2015 dari UGM, supaya mereka ngga nakal di Bangkok tripnya terarah sesuai tujuan. Satu kegiatan yang paling menarik di trip selama 4 hari tersebut adalah social trip bersama Local Alik e . Local Alike adalah organisasi social entrepreneurship yang bergerak di bidang travel. Apa bedanya dengan travel agent biasa? Bedanya, travel yang dilakukan sejalan dengan community development. So, bisnis yang dilakukan Local Alike turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi yang dikunjungi. Saya mau cerita trip yang saya lakukan, “ A Day as a Fisherman ”.