Menulis Artist Profile Itu Awkward


Beberapa minggu lalu saya membuat artist profile dimana ‘artis’nya adalah saya sendiri. Bukan untuk iseng – ini memang salahsatu syarat untuk mengirim demo lagu ke radio dan media lainnya. Jadi saya mulai berkutat di depan laptop dan mencari ide kata-kata agar profil saya terlihat keren.

Well, ternyata menulis autobiografi musik alias artist profile itu awkward.

Pertama, saya perlu menggunakan kata ‘dia’ untuk menyebut diri sendiri.

‘Aldi Ramadhika, adalah seorang rapper dan penulis lagu. Dia mulai menyukai musik semenjak duduk di bangku SD’

See? Rasanya seperti anak SD yang sedang bercerita di depan kelas. Kenapa tidak menggunakan kata ‘saya’? Karena artist profile memang untuk dilihat dari sudut pandang orang ketiga (biografi), bukan autobiografi.

Kedua, saya melakukan review terhadap karya sendiri.

‘Album ini akan menjadi media Aldi untuk berkreasi dengan lirik cerdas dan nada bersahabat’

Menyombong atau bragging seperti di atas itu wajar, kita melakukan bragging di CV kerja maupun sesekali di media sosial. Ya, tapi konteksnya berbeda kalau bicara karya. Sebuah karya seharusnya dinilai dari pendapat orang lain, bukan kreatornya.

----------------

Oke, it’s not a big deal, saya juga tidak menulis ini dengan serius :p Tapi kalau kamu bertanya apa solusi agar tidak awkward, sebenarnya sudah ada clue di beberapa paragraf sebelum ini:

Minta artist profilemu dituliskan oleh orang lain alias dalam format biografi. Buat list pertanyaan dan minta orang lain untuk mewawancara. Setelah itu, sang pewawancara mengubah hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan. Nah, tugas kita adalah mereview tulisannya – jadi tidak perlu menulis sendiri.

Tidak terlalu awkward kan jadinya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belum Berhasil di Rekrutmen UFLP (Unilever Future Leaders Program)

Kerja Praktek di Telkom

Resepsi Nikah on Budget: 50 Juta di Jakarta