Harmoni Coretan Digital Aldi Ramadhika

Apa jadinya bila lagu ‘Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi’ dibawakan dengan genre pop-techno? That’s the plan-changing question. Awalnya, saya berniat meng-cover hits milik HiVi ini dengan instrumen yang serupa dengan lagu aslinya. Barulah kemudian muncul ide untuk berkreasi dengan sound berbeda. So it’s not only a cover but a remix. Saya coba membuat ulang instrumennya dengan nuansa pop-techno, ditambah spacey sound ala ‘What Do You Mean’ milik Justin Bieber. Ngga lupa juga, tentu saja, saya selipkan unsur rap, as always. Untuk bagian vokal, mari kita sambut bintang tamu baru saya. Thanks to Jurizka yang sudah meluangkan waktunya bernyanyi di lagu ini dengan suara alto yang khas. Here we go, Siapkah Kau Jatuh Cinta Lagi Remix by me and Jurizka. Jadi, sudah siap jatuh cinta lagi? Untuk lagu saya lainnya, yuk main ke Soundcloud saya . Sidenote It’s been 10 years since I made my first song, back in 2005. Selain sebagai lagu penutup di 2015, lagu ini j

Halo Desember! Ini dia bulannya untuk membuat list lagu terbaik setelah selama 365 hari disuguhi berbagai lagu yang mengusik telinga saya. Sedikit flashback ke Juni lalu, saya membuat tools LIGALAGU yang berfungsi untuk me-ranking lagu dengan metode liga. So, inilah waktu yang tepat untuk aplikasinya. Saya sudah pilih 10 lagu mainstream terbaik versi saya dan melakukan ranking dengan LIGALAGU. Hasilnya? Ini dia lagu terbaik 2015 versi Aldi Ramadhika .

Saya mulai kenal musik digital saat duduk di bangku SMA, sekitar 10 tahun lalu. Seru rasanya bisa menghasilkan instrumen mp3 di depan komputer, tanpa harus rekaman di studio menggunakan drum, gitar, bas, dan instrumen asli lainnya. Sampai sekarang pun saya masih senang berkutat di depan laptop bermain musik digital. Tahun ini saya banyak membuat cover song, untuk beberapa lagu, instrumennya saya produksi sendiri secara digital. Masalahnya, untuk lagu pop, selalu ada hal mengganjal dari musik digital yang saya produce: terdengar seperti dimainkan oleh robot. Coba dengar contoh intro lagu HiVi ‘Siapkah Kau Jatuh Cinta Lagi’ di bawah ini . Well, buat saya terdengar seperti robot yang bermain gitar. It needs to be more human . Sampai akhirnya saya berselancar di internet dan mempelajari metode humanizing. Ini hasilnya : Terdengar lebih ‘manusia’, kan? Yang mengejutkan, meskipun banyak hal yang mempengaruhi, ternyata basic cara memanusiakan musik digital ini sangat

Setelah beberapa minggu sibuk berkutat dengan rekrutmen MT 2016 , akhirnya saya bisa ambil napas sejenak dengan berlibur ke Bangkok. Sebenarnya ngga sepenuhnya liburan tapi ‘learning trip’ yang dibiayai kantor. Yes, dibiayai kantor sebagai hadiah juara DYSE 2015. Di perjalanan ke negeri gajah ini saya mengawasi adek-adek Dreamdelion, tim juara DYSE 2015 dari UGM, supaya mereka ngga nakal di Bangkok tripnya terarah sesuai tujuan. Satu kegiatan yang paling menarik di trip selama 4 hari tersebut adalah social trip bersama Local Alik e . Local Alike adalah organisasi social entrepreneurship yang bergerak di bidang travel. Apa bedanya dengan travel agent biasa? Bedanya, travel yang dilakukan sejalan dengan community development. So, bisnis yang dilakukan Local Alike turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi yang dikunjungi. Saya mau cerita trip yang saya lakukan, “ A Day as a Fisherman ”.

I love to know the story behind song lyrics. Banyak hal menarik yang bisa didapat dari lirik lagu. Biasanya lirik tersebut berasal dari apa yang dirasa sang penulis saat menulisnya. Di genre favorit saya, alias rap, mayoritas liriknya berasal dari pengalaman sang rapper. I’m a rapper too. Di SMA dulu saya sering menulis pengalaman sehari-hari dalam lirik rap dan beberapa saya rekam ke dalam lagu. Kemarin saya denger lagi lagu-lagu kreasi saya di SMA dulu. Beberapa lirik punya cerita di baliknya. It’s been a long time since get a bit personal in this blog, but no problem, here I share you some stories behind my high school lyrics.

Selasa kemarin saya diundang ke acara Bioprocessional Insights UI. Saya diminta untuk menjadi pembicara dan berbagi tentang mencari pekerjaan sebagai fresh graduates. Ah, jadi inget diri sendiri pas tingkat akhir dulu: I have no idea on how to get a job. Wajar sih karena umumnya di tingkat akhir kita fokus skripsi aja. Padahal, idealnya di masa tersebut kita sudah tahu bahkan sudah mulai apply pekerjaan. Good news: it's not as complicated as you think. Cukup 4 langkah untuk mendapatkan karir pertamamu setelah lulus kuliah. Di bawah ini slide yang saya presentasikan di acara UI lalu untuk mempermudah. How to Get Your 1st Career as Fresh Grads from aldiwwe

Apa jadinya bila lagu Tetap Dalam Jiwa milik Isyana Sarasvati, yang adalah lagu mellow bertempo pelan itu, dicover ke versi rap? Sounds like a good idea - pikir saya awalnya. Setelah sekian jam di depan laptop, sekian revisi nada di FL Studio , saya berpikir, "well, ide bagus ini ternyata ngga semudah itu ya (haha)". Yes, ngga semudah yang diduga tapi ini dia. Saya convert verse Isyana ke dalam slow rap dengan balutan instrumen yang minimalis bila dibanding versi originalnya. Bicara single Tetap Dalam Jiwa, it's one of the best Indonesian song I've heard in 2015 - that's why I wanted to cover this song. Thanks to guest star Anty yang semangat rekaman meski hari udah gelap. On the other note, even if my lyrics in this cover is about her, I did it for the music. I love to make music - that's it :) Enjoy the song! Note: Tetap Dalam Jiwa is originally performed by Isyana Sarasvati. Untuk lagu lainnya, yuk main ke Soundcloud saya .

It's uncommon for me to share about my work but this one's too exciting to be left unwritten ;) Rabu lalu, 19 Agustus 2015, jadi salah satu hari paling menarik buat saya di 2015 ini. Rabu itu, dua belas tim mahasiswa dari berbagai kampus berkompetisi mempresentasikan ide bisnis sosialnya. Mereka dengan penuh kreativitas beraksi di hadapan juri yang adalah para direktur Danone dan praktisi bisnis sosial. It was DYSE 2015 final day, salahsatu project yang saya pegang di job saya sekarang . "Bentar Di, DYSE itu apa?" Ah, ya, saya belum cerita tentang apa itu DYSE . Berikut kutipannya: "Danone Young Social Entrepreneur is a social business competition for university student, in line with Danone sustainability program. A team of students will compete and present their social business idea to group of judges. Winners will get fundings for their social business and a full-year scholarship."

Here we go again. Sepertinya beberapa minggu ini saya jadi produktif. Minggu lalu saya buat cover lagu daan sekarang saya kembali datang dengan cover Teman Hidup dari Tulus . Hah, Tulus, really? Well, untuk pertama kalinya, saya post cover lagu dimana saya tidak ada di lagunya. "Lahh, terus ngapain post cover ini, Di?" I'm the one who record the audio and create the music video :) Tentu saja ada saya di videonya meski sebatas cameo. Biar eksis. Nampaknya dalam waktu dekat saya akan buat video lainnya. For the time being, enjoy the cover! Untuk lagu saya lainnya, yuk main ke Soundcloud saya .

Sound dari instrumen sejenis trumpet memang sedang tren belakangan ini. Setelah trumpet super-catchy dari lagu Talk Dirty dan Goin Down For Real, kali ini lagu Worth It milik Fifth Harmony yang menggunakan rumus serupa - and yes it works. Tiap saya denger radio (Prambors terutama), rasanya lagu ini selalu ada di playlist mereka. It's a fun, upbeat song, asyik buat dinyanyikan secara duet. So here it is: the cover version of Worth It by me & Jasmine. Enjoy/download the song below :) Note: Worth It is originally performed by Fifth Harmony. I do not own any of the audio materials. Untuk cover saya lainnya, yuk main ke soundcloud saya .

Bicara lagu hiphop religi, sedari dulu yang selalu pertama terlintas di pikiran saya adalah Alhamdulillah dari Too Phat . Lagu religi dari duo Malaysia ini memang hip waktu saya masih berseragam putih abu. Well, intinya kalo kamu anak MTV di 2004-an pasti tau lagu yang juga dihiasi puisi Dian Sastro ini. Kenapa lagu ini yang saya cover? Tentu saja, edisi spesial Ramadhan (sungguh alasan yang mainstream). Anyway, di cover ini saya ditemani dua bintang tamu: Exa sang rapper One O One dan teman saya Jasmine yang bersuara alto nan merdu. Hope you enjoy the cover! nb: meskipun masih beberapa hari lagi, selamat lebaran :)

Ngga pernah terpikir sebelumnya kalo saya bakal cover lagu Taylor Swift (Really? Taylor Swift?). Faktanya adalah, well, this "Bad Blood" is a great song. Versi single Bad Blood menampilkan 16 bait rap dari Kendrick Lamar. Begitu menggoda buat saya cover, bukan? Soo saya tulis ulang lirik rapnya ke dalam versi saya. Cukup emosional waktu saya nulis lirik ini. Anyway just enjoy it :) Thanks to Anty yang menjadi partner in crime saya di lagu ini. Note: Bad Blood is originally performed by Taylor Swift & Kendrick Lamar. I do not own any of the material. Untuk cover saya yang lainnya, klik disini .

Sepanjang 2015 ini saya ngerasa musik rap kurang terdengar. Ada beberapa lagu rap  menggaet telinga saya, memang, namun tidak sebegitu hebatnya. Hingga April lalu saat film Fast Furious 7 dirilis dengan soundtracknya "See You Again" , otomatis saya langsung berkata, ini dia! Lagu dari Wiz Khalifa dan Charlie Puth ini memang bermelodi indah dalam balutan musik yang anthemic.   Untuk membuat lagu ini lebih ringan, saya membuat cover dalam versi akustik - hanya suara piano dan sedikit drum. Bagian Wiz Khalifa saya tulis ulang, merefleksikan cerita yang saya alami dalam 16 baris lirik rap. Click play/download and enjoy! Note: See You Again is originally performed by Wiz Khalifa and Charlie Puth. Lagu dan cover saya lainnya ada disini . Enjoy!

Beberapa minggu lalu saya membuat artist profile dimana ‘artis’nya adalah saya sendiri. Bukan untuk iseng – ini memang salahsatu syarat untuk mengirim demo lagu ke radio dan media lainnya. Jadi saya mulai berkutat di depan laptop dan mencari ide kata-kata agar profil saya terlihat keren. Well, ternyata menulis autobiografi musik alias artist profile itu awkward.

Kemarin ada pertanyaan dari teman saya, bagaimana caranya menulis lirik lagu yang bagus. Bilangnya, dia selalu kehabisan ide. Berhasil menulis satu bait saja sudah spektakuler. Itupun setelah dia baca lagi, ujung-ujungnya tidak puas. Well, saya mulai menulis lirik sejak SMA tapi sampai saat ini saya tidak punya tips menulis lirik lagu yang bagus. Faktanya, lirik saya tidak sebegitu bagus. Tidak seromantis Yovie. Tidak sekreatif Tulus. Tidak sekeren JKT48 Superman Is Dead. Berita baiknya, saya punya tips untuk mempersiapkan menulis lirik agar lebih terarah dan cepat. Saya rangkum tips ini menjadi 3S (biar kedengarannya asyik). Bukan, 3S ini bukan senyum sapa salam seperti di pombensin terdekat Anda. 3S disini adalah story, structure, dan style .

Meet my hero, Seth Rollins. He’s the architect of The Shield. He’s the golden boy of The Authority. He was Mr Money In The Bank. He’s what best for business. He was the one who shocked the world at Wrestlemania 31. He’s the current WWE World Heavyweight Champion. …and he’s the number one bad guy in the company right now. Wait – so we’re gonna have a life lessons from a bad guy? Yes. If we take a deeper look, there’s many things we can learn from this guy . So many that I had to take it down to three. Let’s take a look.

Setiap saya membuat list lagu terbaik , menentukan posisi pertama, kedua, dan seterusnya adalah hal sulit. Biasanya, yang pertama saya lakukan adalah membuat list lagu-lagu favorit. Kemudian saya urutkan ranking lagu-lagu tersebut menggunakan feeling . Saya mengurutkannya berulang-ulang kali hingga dirasa sesuai. Kemarin, saya baca artikel keren di medium mengenai lagu terbaik Kanye West. Si penulis artikel memilih lagu terbaik Kanye dengan cara turnamen. Ya, seperti turnamen olahraga. Dia memilih 32 lagu Kanye lalu menandingkan setiap lagu: mulai dari 32 besar hingga semifinal dan final. Metode ini jelas lebih terstruktur dibanding metode feeling yang saya lakukan. Berangkat dari ide tersebut, saya mendapat ide lain: bagaimana kalau menentukan lagu terbaik dengan metode liga? Bayangkan liga sepakbola dimana tim pesertanya adalah berbagai lagu favorit. Semua lagu akan ditandingkan satu sama lain. Juaranya adalah lagu dengan jumlah menang terbanyak. Untuk mendukung m

Note: tulisan ini saya publish pertama kalinya di situs Medium . I was an Indonesian high school students. I knew more foul words than my classmates and my real English teacher. --------------- It was 2004. I was a 10th grade high school student who started to listen to rap music. Eminem became my rap idol. I listened to Eminem a lot, starting from ‘The Real Slim Shady’, ‘Superman’, ‘Cleaning Out My Closet’, to ‘Without Me’. His songs used to blast on my PC speaker at home on high volume. (note: most of people here don’t understand the meaning so it’s normal to blast rap music anywhere. At first I didn’t really know what Eminem said in his songs. English is not my mother tongue.

Finally . Yes, setelah rencana migrasi dari aldihepiboyy.blogspot.com beberapa tahun lalu hanya sebatas wacana, ini dia realisasinya. Saya kini pindah ke alamat blog baru *insert drumroll here* aldiramadhika.com. Lebih dari lima tahun semenjak saya nge-blog pertama kalinya disini dengan nickname aldihepiboyy. Well , nama 'aldihepiboyy' sekarang kedengarannya memang sedikit lame tapi lihat backgroundnya: waktu itu saya berada di kondisi super-tidak-menyenangkan. Nickname aldihepiboyy adalah untuk memberikan saya sugesti positif untuk diri saya sendiri, bahwa, saya happy . Now that I'm happy, let's revert to the real me: Aldi Ramadhika. Sampai jumpa di post berikutnya.

Membaca minimal 1 buku per bulan adalah salah satu resolusi saya di 2015. Sejauh ini berjalan lancar – belakangan banyak buku yang menarik perhatian saya saat berwisata ke toko buku. Dari beberapa buku yang dibaca sepanjang 2015, yang paling menarik perhatian saya adalah Passion 2 Performance yang ditulis sang career coach, motivator favorit saya, Rene Suhardono Canoneo.

Rabu pagi biasanya saya ada di kantor, di depan meja kerja ditemani secangkir teh dan pemandangan jalanan macet khas ibukota dari lantai 16. Rabu pagi kemarin suasananya beda. Pagi itu saya berdiri di lapangan, dengan ratusan anak berseragam putih merah menghadap ke tiang bendera, penuh suara keceriaan - saling bercanda dengan temannya. Di belakang mereka terdapat papan putih bertuliskan SDN Baros Mandiri 5 Kota Cimahi. Rabu lalu saya dan relawan lainnya cuti sehari untuk berbagi di Kelas Inspirasi Bandung 3.

"Douchebag generally refers to a male with a certain combination of obnoxious characteristics related to attitude, social ineptitude, public behavior, or outward presentation." (urbandictionary.com) Douchebag - istilah satu ini mulai saya kenal dari 9GAG . Singkatnya douchebag ini cowo brengsek yang banyak gaya tapi dia sendiri ngga nyadar akan hal itu. Saya rasa setiap cowo secara alami punya unsur douchebag ini, baik yang sangat kuat maupun cuma sedikit douchebag. Anyway, gimana kalo si douchebag ini sadar kalo dia douchebag setelah ditinggal wanita yang dia mainin? Denger cerita dan permohonan maafnya di track Soundcloud di bawah ini. Lagu bernuansa pop-hiphop ini jadi lagu kedua buat album indie mendatang saya yang bertitel "Prakarya Beruang". Silakan mainkan - thanks to Anty untuk outronya. Enjoy!   nb: buat yang nanya apa lagu ini dari pengalaman pribadi: I'm a cool guy - not a douchebag ;) Untuk lagu saya lainnya, yuk follow saya di Soundcloud

    Happy New Year! Ini postingan pertama di 2015 dan sama seperti sebelumnya, ini waktunya nulis resolusi untuk dicapai di tahun kambing kayu ini. It will be a great year! Sebagai tambahan, saya juga sertakan harapan-harapan yang paling keren untuk 2015 ini. I wrote this just for fun ;) Enjoy. Note: This freestyle track used "Thrift Shop" instrumental made by The Sound Doctors. Thrift Shop is originally performed by Macklemore & Ryan Lewis.